Kampung Adat Segunung merupakan sebuah dusun yang berada di desa Carang Kulung kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Desa Carang Wulung memiliki luas 10,81 Km2.
Pada tahun 2020 desa Carang Wulung memiliki total penduduk sebanyak 4.766 jiwa dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah lulusan SD, yaitu sebanyak 1.854 jiwa (Kecamatan Wonosalam dalam Angka, 2021).
Dusun Segunung ini terdiri dari 230 KK dengan jumlah penduduk lebih dari 800 orang. Masyarakat Segunung memiliki karakter khas masyarakat pedesaan dengan mayoritas mata pencaharian sebagai petani kebun dan peternak.
Produk khas unggulan adalah kopi robusta. Didukung dengan potensi alam dan masyarakat yang kuat lokalitasnya, maka dusun ini bermetamorfosis menjadi sebuah destinasi wisata berbasis lingkungan pedesaan dengan nama Kampung Adat Segunung.
Kampung yang terletak di kaki Gunung Anjasmoro ini telah disahkan sebagai destinasi wisata oleh Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, pada tahun 2019 dan sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata andalan dengan menyajikan suasana pedesaan dan berbagai kuliner khas pedesaan dengan mengangkat kearifan lokal masyarakat setempat.
Kampung Adat Segunung dikelola dan dikembangkan oleh warga setempat secara mandiri tanpa ada campur tangan pihak luar atau investor, dengan berpedoman pada pemeliharaan kearifan lokal yang ada di kampung tersebut.
Dalam mengembangkan kampung adat segunung warga setempat memiliki peraturan dan komitmen mengenai kearifan lokal wilayahnya, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jombang tidak ikut campur dan hanya memberikan dukungan pada peningkatan sarana pendukung serta infrastruktur sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Namun tercatat bahwa di tahun 2020 perkembangan desa Carang Wulung mendapat dukungan dari pemerintah ditunjukkan dengan adanya pembiayaan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 255.107.000 (Kecamatan Wonosalam dalam Angka, 2021: 19).
Warga Kampung Adat Segunung menyiapkan beberapa spot sebagai tempat menjamu para wisatawan yang datang. Ada beberapa spot yang diberi nama omah kopi, omah jamu dan beberapa gazebo di halaman rumah warga.
Jumlah petani di desa Carang Wulung cukup tinggi, yaitu sebesar 1.466 jiwa yang bermata pencarian sebagai petani (Kecamatan Wonosalam dalam Angka, 2021: 40).
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa terdapat potensi di bidang pertanian di wilayah Carang Wulung. Khususnya di Kampung Adat Sugunung, hampir setiap warga petani memiliki ladang perkebunan yang ditanami cengkeh, kopi, rempah-rempah dan lainnya. Ada berbagai macam kopi andalan yang dihasilkan diantaranya Arabika, Robusta dan Excelsa.
Sedangkan warga peternak banyak memelihara kambing dan sapi, serta mengolah dari hasil susu ternak tersebut.
Kampung Adat Segunung menawarkan kuliner khas pedesaan untuk menjamu wisatawan yang datang dengan menyajikan nasi ampok dan nasi tiwul. Sayuran yang diolah pun juga didapatkan dari hasil kebun para warga.
Melihat potensi sumber daya alam yang kaya tersebut dan peluang usaha yang tinggi, warga Kampung Adat Segunung memilih untuk membangun dan menjalankan UMKM di bidang Kuliner dengan memanfaatkan hasil kebun dan ternak yang mereka miliki.
Ada beberapa produk UMKM yang telah mereka miliki yakni berbagai olahan makanan seperti keripik, jamu bubuk, aneka macam kopi bubuk, susu, yoghurt dan permen susu. Aneka produk tersebut disajikan untuk menjamu wisatawan yang berkunjung dan sebagai cinderamata khas Kampung Adat Segunung.
Potensi dari UMKM inilah yang menjadi penggerak perekonomian masyarakat Kampung Adat Segunung. Melalui bangunan kesadaran akan potensi yang dimiliki, masyarakat berdaya dengan optimisme mengembangkan daerah mereka. (*)